Dikutip
dari laman Wikipedia, anarki adalah…. Ya kalian cari tau sendiri aja ya! Nanti
artikel ini kepanjangan kalo dijelasin disini. Kalo sudah tau pengertiannya,
mari kita lanjut.
Pada
Sabtu (11/4) Kapolda Metro Jaya mengadakan konferensi pers tentang rencana para
anarko menjarah seluruh Jawa. "Pada
18 April 2020 mereka berencana melakukan aksi besar-besaran di pulau Jawa,
vandalisme, tujuannya menciptakan keresahan, dan memanfaatkan masyarakat untuk
melakukan keonaran hingga penjarahan," ujar Irjen Pol. Nana Sudjana dalam konferensi pers tersebut.
Memang
ini terdengar sedikit konyol dan seperti konspirasi belaka. Tapi berita ini
datang dari pihak kepolisian langsung dan sudah diberitakan oleh berbagai media
massa ternama. Apa iya seniat itu kalau memang ini rekayasa?
Mari
kesampingkan dulu berita tersebut. Yang ingin aku bahas adalah, Bagaimana jika
benar ada yang ingin menimbulkan kekacauan (apapun
itu tujuannya, yang penting rusuh)? Apakah mungkin terjadi? Kita lihat saja
dari yang sudah terjadi belakangan ini.
Pada
awal mula munculnya pemberitaan wabah Corona, lihat reaksi masyarakat kita.
Yang tau kurang peduli, yang muda menjadikan bahan candaan, dan yang tidak tau
apalagi. Yaa bagaimana masyarakatnya mau aware,
pemerintahnya saja tergolong lambat dalam mengambil keputusan. Bahkan setelah ditemukannya
beberapa orang yang positif, langkah penangan yang dilakukan masih terbilang
gagap. Kita benar-benar tidak siap menghadapi ini semua.
Tidak
perlu saling menyalahkan. Toh semuanya sudah terjadi. Kita semua baru mengalami
masalah seperti ini. UNBK di sekolah saja yang sudah tiap tahun dilaksanakan
masih banyak error dan miskomunikasinya, apalagi pandemi seperti sekarang ini.
Tapi
masalah berikutnya pun muncul. Datang dari masyarakat kita sendiri. Kita
sebenarnya menghadapi musuh yang sama: Corona.
Namun sayang, banyak dari kita yang malah menjadi apatis. Terbukti dari
bermunculannya para penimbun masker, bahkan secara terang-terangan menjualnya
dengan harga yang tidak masuk akal.
Bahkan
yang parahnya lagi, muncul kabar bahwa jenazah korban Corona ditolak untuk
dimakamkan dikampungnya sendiri, oleh tetangganya sendiri. Gila gak tuh!
Ini
baru sekedar wabah penyakit. Dampaknya sungguh terasa. Secara tidak langsung
masyarakat kita panik. Yang tidak terima dengan kebijakan yang diberlakukan
mulai mengutuk dan tidak percaya kepada pemerintah. Tak terhitung sudah berapa
banyak hoax dan teori konspirasi yang entah darimana asalnya berseliweran. Dan
sebagian orang mulai kehilangan nuraninya serta berhenti menjadi manusia.
Separah itu.
Balik
lagi ke pertanyaan awal, bagaimana jika dalam kondisi yang semrawut seperti ini
ada yang dengan sengaja memicu kerusuhan bahkan mungkin pemberontakan? Aku gak
bisa ngebayangin bakal separah apa dampaknya. Dan semoga saja jangan sampai
terjadi. Semoga saja~
Comments
Post a Comment